Salah Satu Kenaikan Tertinggi yang Pernah Tercatat: Di Mana Kenaikan Harga Sewa Paling Menghantam?

Mahalnya biaya sewa rumah membuat orang-orang memburu rumah yang lebih kecil, dimana harga unit di salah satu kota besar meningkat hampir 20 persen.

Graphic showing a unit block, a 'for rent' sign and an arrow pointing up

Advertised rental prices have increased by 9.1 per cent nationally, according to PropTrack's latest report. Source: SBS

Harga sewa di Australia terus meningkat, dengan harga rumah yang lebih kecil melonjak karena semakin banyaknya orang yang tidak mampu membeli rumah.

Tingkat sewa unit/apartemen secara nasional tumbuh 13,5 persen dibandingkan tahun lalu pada kuartal Maret, melampaui rumah yang meningkat sebesar 9,1 persen, menurut laporan pasar terbaru dari firma riset properti PropTrack.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pertumbuhan harga sewa di semua jenis tempat tinggal naik 3,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya – salah satu kenaikan paling tajam yang pernah tercatat, di bawah kenaikan pada kuartal pertama tahun 2023.

Median harga sewa nasional untuk semua tipe tempat tinggal adalah $600 per minggu, ungkap PropTrack.

Seberapa besar kenaikan sewa unit?

Secara nasional, sewa median untuk unit pada kuartal Maret mencapai $590 per minggu, menurut PropTrack.

Peningkatan tahunan terbesar terjadi di Perth, sementara Sydney tetap menjadi kota paling mahal untuk sewa di Australia.

Biaya rata-rata untuk satu unit di Perth adalah $590 per minggu setelah kenaikan sebesar 19,2 persen, sementara harga di Sydney meningkat sebesar 12,9 persen menjadi $700 per minggu.
Harga unit di Brisbane meningkat sebesar 16 persen menjadi rata-rata $580 per minggu, sementara di Melbourne harganya naik sebesar 14,6 persen menjadi $550 per minggu.

Harga sewa rata-rata dari satu unit di Adelaide adalah $480 seminggu setelah kenaikan sebesar 11,6 persen.

Di Darwin, mediannya naik 1,8 persen, dan di ACT, 1,8 persen, sehingga biaya rata-rata per minggu masing-masing menjadi $550 dan $570.

Hanya di Hobart yang rata-rata harga sewa mingguannya turun — yakni sebesar 2,1 persen menjadi $470 per minggu.
Table showing the median prices of rental units in Australian cities.
According to the latest PropTrack data, Perth had the biggest increase in unit rental prices, while Sydney remains the most expensive. Source: SBS

Seberapa besar kenaikan sewa rumah?

Secara nasional, biaya sewa rumah meningkat sedikit lebih moderat setiap tahunnya – naik sebesar 9,1 persen dibandingkan periode yang sama, menjadi rata-rata $600 per minggu.

Sewa rumah mingguan di Sydney melonjak hampir 10,3 persen menjadi $750 per minggu, dan kota ini tetap menjadi kota termahal untuk menyewa rumah.

Diikuti oleh ACT, dengan rata-rata $700 seminggu setelah kenaikan sebesar 1,45 persen; Darwin sebesar $680 per minggu (naik 4,62 persen); Brisbane sebesar $640 per minggu (naik 10,34 persen); Adelaide sebesar $590 (naik 12,38 persen); dan Melbourne sebesar $575 per minggu (naik 15 persen).

Hobart menjadi ibu kota yang paling murah, dimana biaya rata-rata tetap stabil sepanjang tahun yaitu sebesar $560 per minggu.

Dan kenaikan terbesar terjadi di Perth, dengan median harga mingguan naik 16 persen menjadi $650.

Paul Ryan, ekonom senior PropTrack, mengatakan pertumbuhan sewa unit bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

“Yang pertama adalah lokasi dimana unit-unit itu berada telah kembali menarik sejak pandemi, dengan bidang hospitality kembali buka dan kantor kembali aktif serta universitas kembali ke tatap muka dan hal-hal seperti itu,” ujarnya.

“Dan faktor kedua yang menurut saya memberikan banyak tekanan pada harga sewa unit saat ini adalah keterjangkauan harga sewa… mengingat tingginya kenaikan harga sewa selama beberapa tahun terakhir.

"Sehingga masyarakat mencari apa pun yang bisa mereka jangkau, bahkan jika itu adalah unit yang lebih kecil."

Akankah pertumbuhan harga sewa mereda?

Ada beberapa tanda perlambatan pasar.

Harga sewa yang diiklankan naik 9,1 persen selama setahun terakhir – kenaikan tahunan terendah sejak Desember 2021, ungkap Ryan.

“Kondisi pasar persewaan masih sangat menantang bagi para penyewa; ketersediaan persewaan berada pada tingkat yang sangat rendah, mendekati 1 persen di sebagian besar wilayah,” katanya.

“Tetapi pertumbuhan sewa melambat dan ini merupakan hal positif; semoga kita melihat tren ini terus berlanjut sepanjang sisa tahun 2024.”

Sebuah studi yang dilakukan oleh pemerkira ekonomi Oxford Economics Australia's, yang diterbitkan minggu ini, mendapati bahwa pertumbuhan harga sewa diperkirakan akan melambat dalam tiga tahun hingga tahun 2027.

Dikatakan bahwa perlambatan tersebut kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya kemampuan penyewa untuk menyerap biaya yang lebih tinggi, dan

“Tekanan pada anggaran rumah tangga telah mencapai tingkat yang secara signifikan akan membatasi kapasitas kenaikan sewa lebih lanjut,” ungkap Maree Kilroy, ekonom senior Oxford economics dan penulis laporan tersebut.

Kilroy juga memperkirakan tingkat kekosongan akan “sedikit” meningkat, dan mengatakan migrasi luar negeri “tampaknya telah mencapai puncaknya”.



Dengarkan setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di dan jangan lewatkan kami.

Share
Published 17 April 2024 3:22pm
By Jessica Bahr
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS


Share this with family and friends